logo KUYY

7 Jenis Yoga dan Manfaatnya –  Mana Yang Cocok Untukmu?

7 jenis yoga dan manfaatnya
Sekelompok orang melakukan berbagai jenis yoga di studio dengan suasana tenang dan hangat.

Yoga bukan hanya sekadar olahraga, melainkan praktik hidup yang menggabungkan kekuatan fisik, kejernihan mental, dan keseimbangan emosional. Di Indonesia, yoga semakin populer sebagai cara untuk melepaskan stres, memperkuat tubuh, dan meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Tak heran jika studio yoga dan komunitas kelas yoga bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali.

Minat terhadap yoga pun semakin beragam — ada yang mencari manfaat fisik seperti fleksibilitas dan postur tubuh yang lebih baik, ada pula yang mendalami sisi spiritual atau penyembuhan dari praktik yoga itu sendiri. Tetapi dari sekian banyak jenis yoga yang ada, tidak semua cocok untuk semua orang.

Artikel ini akan membahas 7 jenis yoga yang paling populer, lengkap dengan manfaat, karakteristik, serta tips agar kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupmu.

1. Hatha Yoga

Pose yoga dasar untuk pemula di kelas Hatha

💡 Cocok untuk: Pemula yang ingin mengenal dasar-dasar yoga

Asal-usul: Hatha berasal dari kata Sansekerta “Ha” (matahari) dan “Tha” (bulan), mencerminkan keseimbangan energi. Yoga ini berkembang sejak abad ke-15 dan menjadi dasar dari hampir semua gaya yoga modern.

Karakteristik: Menggabungkan pose (asana), teknik pernapasan (pranayama), dan kadang-kadang meditasi ringan. Gerakan dilakukan dengan perlahan, memberi ruang untuk memahami tubuh.

Tips praktis: Ideal dilakukan selama 45–60 menit. Bawa matras yang nyaman dan pakaian longgar.

Kesalahan umum: Terburu-buru dalam pose, tidak fokus pada pernapasan, dan mengabaikan alignment tubuh.

Manfaat:

  • Meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot
  • Menenangkan pikiran
  • Membantu tubuh mengenal ritme pernapasan

2. Vinyasa Yoga

Gerakan dinamis yoga Vinyasa untuk pembakaran di lapangan terbuka

💡 Cocok untuk: Mereka yang suka gerakan dinamis

Asal-usul: Vinyasa berakar dari Ashtanga Yoga dan populer di Barat karena pendekatannya yang kreatif dan bebas struktur tetap.

Karakteristik: Setiap pose disusun mengalir mengikuti irama napas. Tidak ada urutan baku, sehingga tiap kelas bisa berbeda-beda tergantung instruktur.

Tips praktis: Pilih kelas yang mencantumkan level (beginner, intermediate) agar tidak kewalahan. Pastikan hidrasi cukup sebelum kelas dimulai.

Kesalahan umum: Tidak mengontrol napas, memaksakan tubuh mengikuti flow tanpa memahami teknik dasarnya.

Manfaat:

  • Membakar kalori dan menurunkan berat badan
  • Meningkatkan koordinasi tubuh dan fokus
  • Menguatkan otot inti, bahu, dan kaki

3. Yin Yoga

Pose pasif Yin Yoga untuk fleksibilitas sendi

💡 Cocok untuk: Orang yang membutuhkan relaksasi dan fleksibilitas sendi

Asal-usul: Diciptakan oleh Paulie Zink di akhir 1970-an dan berkembang lewat pendekatan meridian dari pengobatan Tiongkok.

Karakteristik: Fokus pada jaringan ikat seperti tendon dan fascia. Pose ditahan 3–7 menit tanpa gerakan aktif.

Tips praktis: Gunakan bolster, blok, atau selimut untuk membuat tubuh lebih nyaman saat pose ditahan lama.

Kesalahan umum: Tidak mendengarkan sinyal tubuh—rasa tegang boleh, tapi nyeri adalah sinyal untuk berhenti.

Manfaat:

  • Latihan Konsisten: Jangan buru-buru jago. Fokus pada pukulan yang konsisten dulu.
  • Pemanasan Itu Penting: Selalu lakukan dynamic warm-up sebelum main untuk menghindari cedera.
  • Main Bareng yang Lebih Jago: Ini salah satu cara tercepat untuk belajar!

4. Ashtanga Yoga

Praktik Ashtanga Yoga intens untuk kekuatan otot di ruang terbuka

💡 Cocok untuk: Praktisi berpengalaman dan penyuka tantangan fisik

Asal-usul: Dikembangkan oleh K. Pattabhi Jois di India pada tahun 1948. Ashtanga terdiri dari enam seri pose yang kompleks dan progresif.

Karakteristik: Sangat terstruktur. Dimulai dari sun salutation, berdiri, duduk, hingga pose akhir. Pose tidak berubah-ubah, sehingga memacu disiplin tinggi.

Tips praktis: Cocok bagi kamu yang suka rutinitas. Waktu terbaik untuk berlatih adalah pagi hari dengan perut kosong.

Kesalahan umum: Mengabaikan teknik dasar karena ingin “menyelesaikan” urutan. Ini bisa memicu cedera serius.

Manfaat:

  • Mengembangkan kekuatan, stamina, dan konsentrasi tinggi
  • Membentuk otot dan memperbaiki postur
  • Cocok bagi yang mencari yoga seperti latihan fisik intens

5. Iyengar Yoga

Stretching Exercises On Yoga Backbend Bench

💡 Cocok untuk: Orang dengan kebutuhan terapi atau pemulihan cedera

Asal-usul: Diciptakan oleh B.K.S. Iyengar, murid dari guru besar Krishnamacharya. Dikenal sebagai yoga dengan presisi tertinggi dalam setiap gerakan.

Karakteristik: Setiap pose dianalisis secara mendetail. Menggunakan alat bantu agar tubuh bisa masuk ke posisi ideal tanpa tekanan berlebih.

Tips praktis: Cocok untuk lansia, pemula dengan mobilitas terbatas, atau yang dalam masa penyembuhan.

Kesalahan umum: Menganggap alat bantu sebagai kelemahan, padahal justru alat bantu mencegah kesalahan postur.

Manfaat:

  • Memperbaiki postur dan simetri tubuh
  • Baik untuk rehabilitasi cedera
  • Meningkatkan kesadaran tubuh dan fokus mental

6. Kundalini Yoga

Meditasi Kundalini Yoga di rumah

💡 Cocok untuk: Mereka yang mencari keseimbangan spiritual dan mental

Asal-usul: Praktik kuno dari India Utara, diperkenalkan ke Barat oleh Yogi Bhajan pada tahun 1969. Tujuan utama: membangkitkan energi “kundalini” yang tertidur.

Karakteristik: Kombinasi pose, pernapasan cepat (breath of fire), chanting (mantra), mudra (gerakan tangan), dan meditasi. Sering disebut sebagai yoga energi.

Tips praktis: Datang dengan pikiran terbuka. Jangan merasa aneh saat chanting — ini bagian penting dari praktik.

Kesalahan umum: Meremehkan manfaat spiritualnya atau menganggap ini hanya latihan fisik biasa.

Manfaat:

  • Menyeimbangkan emosi dan energi tubuh
  • Membantu pemulihan dari trauma atau kelelahan emosional
  • Meningkatkan kesadaran diri dan spiritualitas

7. Prenatal Yoga

Ibu hamil melakukan prenatal yoga dengan bolster di rumah

💡 Cocok untuk: Ibu hamil di setiap trimester

Asal-usul: Dikembangkan khusus untuk mendukung perubahan tubuh ibu hamil, sering berakar dari gaya Hatha dan Restorative Yoga.

Karakteristik: Gerakannya lembut, dengan perhatian khusus pada keamanan dan kenyamanan. Pose difokuskan untuk mengurangi nyeri punggung, meningkatkan pernapasan, dan persiapan persalinan.

Tips praktis: Pastikan kelas prenatal diajar oleh instruktur bersertifikat. Gunakan bantal atau kursi saat dibutuhkan.

Kesalahan umum: Memaksakan diri ke pose tertentu. Dengarkan tubuh—jika tidak nyaman, segera ubah posisi.

Manfaat:

  • Mengurangi nyeri punggung dan bengkak
  • Meningkatkan koneksi ibu dan bayi
  • Membantu persiapan fisik dan mental menjelang persalinan

📋 Perbandingan Singkat Jenis Yoga

Jenis YogaFokus UtamaCocok untuk
HathaDasar dan relaksasiPemula
VinyasaGerakan dinamisPecinta olahraga aktif
YinPeregangan pasifOrang dengan stress tinggi
AshtangaFisik intensPraktisi berpengalaman
IyengarTerapi & koreksi posturPemulihan & lansia
KundaliniEnergi & spiritualitasMeditatif & reflektif
PrenatalDukungan kehamilanIbu hamil di segala usia kehamilan

Mengapa Memilih Yoga di KUYY?

Platform KUYY mempermudah kamu untuk menemukan:

  • Kelas yoga di berbagai kota dan level (pemula, intermediate, lanjutan)
  • Studio atau komunitas yang sesuai kebutuhan
  • Fleksibilitas pembayaran
  • Aktivitas mingguan yang diperbarui setiap hari

Tak perlu bingung lagi mencari kelas yoga yang cocok — cukup buka KUYY dan daftar lewat satu platform saja.

Kesimpulan

Yoga bukan hanya soal postur tubuh—ia adalah seni menyatu dengan diri sendiri. Apakah kamu mencari kekuatan, ketenangan, atau pemulihan, pasti ada jenis yoga yang sesuai. Gunakan KUYY untuk menjelajahi kelas dan komunitas yoga terbaik di sekitarmu.

Karena perjalanan menuju keseimbangan bisa dimulai hari ini. Gabung kelas yoga di KUYY hari ini!